Bondowoso, KLIKRODAY.CO.ID – Depan SMPN 1 Bondowoso, Para pecandu kopi sangatlah wajib mengunjungi tempat yang satu ini, agar bisa Menikmati kopi khas Bondowoso Republik Kopi (BRK) yang memiliki cita rasa tersendiri. Sebuah warung kopi di seputar kota ini menyediakan beragam jenis kopi Ijen-Raung. Kamis (25/01/2024)
Warung kopi tersebut adalah Coffee Corner yang berlokasi di dekat kantor Bupati Bondowoso. Tepatnya di kantor Pengurus Harian Ijen Geopark (PHIG).
PHIG memanfaatkan lahan kosong di depan kantor, kemudian disulap menjadi tempat nongkrong.
Tentu beda dengan warung kopi pada umumnya. Sebab pengunjung tidak hanya bisa menikmati kopi, tapi bisa mengenal sejumlah situs Ijen Geopark atau peninggalan nenek moyang.
Di lokasi tersebut juga terdapat peninggalan megalitik berupa batu kenong. Pengunjung bisa menyaksikan langsung peninggalan-peninggalan nenek moyang di sana.
Bahkan pengunjung juga bisa menikmati museum mini. Di dalamnya terdapat miniatur Kawah Ijen, Singo Ulung, bongkahan belerang dan beragam miniatur situs lainnya.
Di sana juga tersedia papan informasi tentang jenis Ijen Geopark. Mulai dari geosite, biosite dan culture site.
Ketua PHIG Bondowoso, Tantri Raras Ayuningtyas menjelaskan, coffee corner ini belum dilaunching secara resmi. “Menunggu Pj Bupati,” kata ketua PHIG
Awal mula pemanfaatan ruang di PHIG sebagai warung kopi karena inisiasi anak muda mitra PHIG.
“Selain itu, banyak sekali tamu yang bertanya kopi asli Bondowoso. Akhirnya dibuatlah coffee corner ini,” imbuhnya
Warung kopi ini menyediakan berbagai jenis kopi produksi lereng Ijen Raung. Seperti arabika, robusta, yellow caturra, dan blue mountains.
Selain kopi, warung ini juga menyediakan berbagai minuman lain, makanan ringan dan beras
“Ini juga bagian mendukung BRK. Apalagi kopi masuk bagian biosite Ijen Geopark,” tandasnya
Warung kopi ini dibuka mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. “Kalau masih ada pelanggan tentu kita layani,” ucapnya
Menurutnya, coffee corner ini juga menjadi upaya PHIG Bondowoso untuk memperkuat edukasi tentang Ijen Geopark kepada warga.
“Selama warungnya buka, warga bisa masuk ke museum mini untuk mengetahui Ijen Geopark,” ujarnya.
Salah seorang pengunjung, Wahyu menjelaskan, warung kopi ini sangat representatif karena berada di pusat kota.
“Bagus sambil belajar tentang peninggalan zaman kuno,” kata dia
Hanya saja kata dia, tempat duduknya perlu yang lebih bagus lagi. “Atau sekalian duduknya lesehan. Agar pengunjung lebih betah,” tuturnya. (Sup)