Gapoktan Al Barokah: Lombok Kulon Bondowoso, Bukti Nyata Sinergi Perguruan Tinggi dalam Membangun Bangsa

Bondowoso, KLIKTODAY.CO.ID – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Al Barokah Desa Lombok Kulon Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan nasional melalui inovasi dan kerja sama strategis. Dalam langkah konkret terbaru, Gapoktan Al Barokah merangkul perguruan tinggi dalam rangka memperkuat produktivitas, meningkatkan kualitas SDM, serta mendorong ketahanan pangan.

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara akademisi dan petani dapat membawa dampak besar bagi kemajuan daerah. Melalui berbagai program seperti pelatihan teknologi pertanian, pendampingan kewirausahaan, serta penelitian berbasis kebutuhan lapangan, Gapoktan Al Barokah telah berhasil menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan sektor pertanian secara berkelanjutan.

“Kami percaya bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Dengan bekerja sama dengan perguruan tinggi, kami berharap dapat menghadirkan inovasi yang tidak hanya memajukan petani, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi masyarakat luas,” ujar Kadis pertan Hendri Widotono. Selasa (17/12/2024)

BACA JUGA :
Dorong Peningkatan Ketahanan Pangan, Dandim 0822 Bondowoso Hadiri Aksi Penanaman Jagung Serentak

Diketahui, Pertanian organik di Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, yang dilaksanakan oleh Gapoktan Al Barokah disebut sebagai bukti nyata Perguruan Tinggi memberikan manfaat untuk pembangunan bangsa. Salah satunya di bidang ketahanan pangan.

Pendidikan tinggi, sains, dan teknologi RI, Prof Fauzan usai panen raya dan pelepasan beras organik, di Bondowoso. la menerangkan, ini adalah contoh konkret bagaimana perguruan tinggi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersinergi dengan berbagai pihak. Terlebih UMM telah sejak tahun 2013 memberikan pendampingan dalam pengembangan pertanian organik di Bondowoso.

BACA JUGA :
Sat Reskrim Polres Bondowoso Berhasil Bekuk Pelaku Penipuan

Tak sendiri, ada Bank Indonesia dan pemerintah daerah yang juga ikut serta bersama dalam rangka mengembangkan desa mandiri melalui pertanian organik

“Visi Pak Menteri, perguruan tinggi harus bisa memberikan manfaat untuk pembangunan bangsa,” urainya.

Fauzan Adziman, Pit. Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, mengatakan, pihaknya tak ingin pertanian organik ini hanya berhenti di Bondowoso. Karena melihat nilai tambah kebermanfaatannya dari sisi ekonomi.

yang meningkat dari sekitar biasanya 5 ton per hektar. Dengan pertanian organik ini, meningkat jadi 8 ton per hektar.

“Ini akan membantu masyarakat tapi juga perekonomian, salah satunya mengendalikan inflasi dan pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.

BACA JUGA :
Peduli Anak Stunting, Kodim 0822 Bondowoso Salurkan Bantuan Kasad

Dia menerangkan setelah diketahui dari sisi nilai tambah, rumah perguruan tinggi untuk skilling up pertanian organik bisa berguna di seluruh di Indonesia.

“Jadi kita perlu skill up, supaya tidak hanya bermanfaat di satu daerah tapi juga lebih banyak lagi,” urainya.

Untuk diketahui, Wakil Menteri pendidikan tinggi, sains, dan teknologi RI, Prof Fauzan melepas keberangkatan pengiriman 8 ton beras organik produksi Gapoktan Al Barokah, Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, Bondowoso ke Sidoarjo, dan Kalimantan.

Pelepasan dilakukan di Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, Bondowoso. Sebelum pelepasan, Wamen Dikti melakukan panen raya padi organik seluas 2 hektar di desa Lombok Kulon Wonosari Bondowoso.