Bondowoso, KLIKTODAY.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso terus memperkuat langkah konkret menjaga stabilitas harga beras di pasaran. Tim Satgas Pengendalian Harga turun langsung melakukan pemantauan harga eceran tertinggi (HET) di berbagai titik penjualan.
Kegiatan pemantauan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk memastikan harga beras tetap terkendali, khususnya menjelang akhir tahun.
“Kita ini mau monitor terkait dengan stabilisasi harga beras. Kita bergerak lintas sektor, dari pemerintah daerah, TNI, Polri, hingga Bulog, semua turun ke lapangan untuk memastikan tidak ada penyimpangan harga di tingkat pengecer,” ujar Asisten II Abdurrahman, saat di wawancara beberapa wartawan, pada Selasa (21/10/2025)
Ia menambahkan, Satgas Pengendalian Harga akan menyoroti ketersediaan dan distribusi beras di pasar-pasar utama. Langkah ini penting untuk mencegah adanya oknum distributor atau pedagang yang mencoba mengambil keuntungan berlebih di tengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil.
“Kita lanjutkan dengan pengecekan kelapangan. Kita pastikan harga eceran tetap sesuai ketentuan, agar tidak membebani masyarakat,” imbuh Abdurrahman.
Menurut Abdurrahman, hingga saat ini kebijakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) masih berjalan efektif dan menjadi benteng utama dalam menjaga keseimbangan pasar.
“SPHP ini tetap jalan sampai Desember, sesuai arahan Presiden. Pemerintah berkomitmen agar program ini tidak dilanggar oleh produsen maupun distributor. Harga tetap dijaga, ketersediaan dipastikan aman,” tuturnya.
Berdasarkan data sementara, untuk wilayah zona satu yang meliputi Jawa, harga beras masih terkendali: beras SPHP di kisaran Rp12.500/kg, medium Rp13.500/kg, dan premium Rp14.900/kg.
Abdurrahman juga menekankan pentingnya laporan berkala dari tiap instansi dan pelaku pasar terkait stok dan distribusi.
“Kami harap semua pihak aktif melaporkan kondisi di lapangan. Jangan menunggu ada gejolak dulu baru bergerak,” tegasnya. (Sup)