TNI  

Waspada Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, Kodim 0822 Bondowoso Imbau Masyarakat Berani Melapor

Bondowoso, KLIKTODAY.CO.ID — Kodim 0822 Bondowoso mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sabtu (4/1)2025)

Komandan Kodim 0822, Letkol Arh Achmad Yani, menegaskan agar warga tidak mudah percaya dengan ajakan kerja sama yang belum jelas kebenarannya terkait program MBG atau dapur sehat.

Beliau menyarankan masyarakat untuk segera melapor atau mengonfirmasi ke Kodim 0822 Bondowoso atau Koramil setempat jika menerima tawaran mencurigakan.

Masyarakat Bondowoso diharapkan tidak tergiur tawaran kerjasama yang tak jelas dalam program makan bergizi gratis (MBG). 

Pasalnya, di beberapa wilayah dijumpai terjadi ajakan kerjasama untuk program makan bergizi gratis yang berujung penipuan. 

BACA JUGA :
Babinsa Desa Sumber Salam Bondowoso, Menghadiri Musyawarah Pembentukan Pengurus Bumdes

Dalam flyer yang dikeluarkan oleh Kodim 0822 Bondowoso disebutkan, agar masyarakat berhati-hati dan tak mudah percaya ajakan pembuatan  dapur sehat, penyediaan barang atau supplier MBG. 

Termasuk, tak mudah tergiur ajakan kerja sama catering MBG, serta ajakan sebagai karyawan-karyawati MBG. 

“Apabila ada ajakan seperti di atas agar datang/konfirmasi kebenarannya ke Kodim 0822 atau Koramil setempat,” seperti dikutip di flyer Kodim 0822 Bondowoso.

Komandan Kodim 0822 Bondowoso, Letkol Arh Achmad Yani, memastikan bahwa pihaknya tidak pernah meminta dana atau menawarkan kerja sama berbayar terkait dengan program tersebut, dan semua layanan dipastikan gratis. “Gratis semua ini,” terangnya. 

Untuk itulah, ia pun meminta masyarakat segera melapor manakala ada orderan pemesan fiktif. Termasuk pada pengusaha katering agar jangan mudah tertipu bila ada yang menawarkan  kerjasama mengatasnamakan mitra program makan bergizi gratis. 

BACA JUGA :
Kapolres Bondowoso Menerima Penghargaan dari Kementerian PDTT

Karena, untuk realisasi makan bergizi gratis ini pemenuhannya telah dilakukan melalui  satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang harus memenuhi standar Badan Gizi Nasional (BGN). “Jika ada tolong segera laporkan ke Kodim,” ujarnya. 

Begitu pun untuk rekrutmen tenaga kerja di SPPG. Kata Achmad Yani, tak ada biaya. Sehingga jika ada oknum yang meminta sejumlah uang dengan iming-iming bekerja di SPPG atau dapur makan bergizi gratis. Hendaknya ditolak dan dilaporkan. 

Untuk informasi, satu dapur SPPG ini berkapasitas memasak bagi 3.000 siswa .

BACA JUGA :
Kepolisian Mendapatkan Atensi Begitu Besar dari Masyarakat Indonesia, Utamanya Bagi Para Peselancar Media Sosial

Untuk satu dapur SPPG sendiri diperlukan sekitar 50an karyawan. Mereka terdiri dari beberapa petugas. Yaitu, kepala dapur dan wakil kepala dapur yang sebelumnya telah mengikuti pendidikan di Unhan dan di Akmil selama 7 bulan. Mereka adalah warga Bondowoso yang merupakan lulusan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia ( SPPI).

Kemudian, karyawan untuk akuntan dan ahli gizi juga merupakan orang Bondowoso Sarjana Akuntansi dan Sarjana ahli Gizi lulusan Universitas Jember. Khusus, ahli gizi ini pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Bondowoso dalam menentukan menu makan bergizi.

Sementara 46 karyawan lainnya bertugas di berbagai pekerjaan lain. Seperti tukang masak, packing, bagian cuci piring, dan lainnya. (*)