Bondowoso, KLIKTODAY.CO.ID -Tidak seperti upacara pada umumnya, Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 77 pada tanggal 17 Agustus 2022 di Taman Lansia Barokah Desa Wonosari Kecamatan Grujugan Kabupaten Bondowoso dilaksanakan dan diikuti oleh para lansia binaan Rumah Zakat. Dari pemimpin upacara, pengibar bendera hingga pembaca undang-undang juga adalah para lansia dan pra lansia.
Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00 WIB tersebut diikuti oleh 40 lansia, serta dua veteran dari warga sipil yakni Mbah Dul Karim (95) tahun dan Mbah Buhari (92) yang menjadi saksi hidup pertempuran ditanah patirana pada tahun 1945 dan 1949 saat Jepang hendak memasuki Indonesia untuk ke 2 kalinya. Dihadapan para peserta Upacara, Mbah Dul Karim menceritakan peristiwa mencekam yang pernah ia alami saat turut membantu tentara yang saat itu sedang berperang. “Saat hendak lari melewati hutan, saya bersembunyi di bawah rimbunan semak yang berduri, disana tembakan terus berlangsung sampai sampai ada yang menembus peci saya, meski tidak tepat mengenai kepala saya namun peluru tersebut masih menyerempet dan membuat kepala saya berdarah. Sampai sekarang bekasnya masih ada” tutur beliau sambil menunjukkan kepalanya.
Sementara itu dalam sambutannya sebagai Pembina Upacara, Alif Bahtiar yang merupakan Fasilitator Rumah Zakat sekaligus pengelola kegiatan Desa Ramah Lansia di Taman Lansia Barokah meyerukan semangat untuk cinta tanah air dan terus mengingat jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. ” Kita telah hidup nyaman dan damai di Republik ini, semua berkat perjuangan para pahlawan, para ulama, para santri yang saat itu ikut dalam resolusi jihad. Tidak terbayangkan jika kondisi kita seperti Palestina yang setiap detiknya dihantui rasa tidak aman karena selalu mendengar bunyi tembakan dan suara Bom. Tugas kita saat ini adalah menjaga dan berkontribusi dalam kemajuan bangsa. “Di Taman Lansia ini, kegiatan pemberdayaan terus kita lakukan, Lansia yang tidak bisa mengaji, bersama-sama bersemangat belajar untuk bisa, yang tidak bisa membaca belajar untuk bisa, kegiatan ekonomi juga kita lakukan dengan budidaya sayur dan semangka, serta pada momen seperti ini para lansia yang dulunya tidak pernah ikut upacara karena tidak sekolah dan lain sebagainya disini berlatih bersama untuk menjadi bagian dari yang melaksanakan upacara, disini kita belajar untuk merdeka, membahagiakan diri diusia senja ditengah anggapan sebagian orang bahwa lansia sudah tidak bisa berbuat apa-apa.” Tuturnya.
Selain itu keunikan juga terdapat saat Lagu kemerdekaan dibawakan dengan alat musik Ronjengan, dan diikuti oleh seluruh peserta upacara dengan bersemangat. Pasca upacara kegiatan dilanjutkan dengan Lomba yang diikuti oleh para lansia diantaranya lomba kepit balon, lomba nyunggu Tempeh, lomba makan kerupuk dan lomba sendok kelereng. ” Kami senang dengan rangkaian kegiatan ini” Turut Lansia yang ikut kegiatan.
Penulis : Mistari
