Bondowoso, KLIKTODAY.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso resmi meluncurkan program Santunan Kematian bagi Guru Ngaji serta Program Perlindungan bagi 8.445 Buruh Tani Tembakau yang didanai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2025. Kegiatan launching dan penyerahan simbolis ini digelar di Pendopo Bupati Raden Bagus Assra. Jumat (13/6/2025)
Adapun yang hadir di acara tersebut, Bupati Bondowoso, Wakil Bupati, Forkopimda, perwakilan Kementerian Keuangan, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, tokoh agama, serta ratusan buruh tani tembakau dan guru ngaji penerima manfaat.
Bupati Bondowoso, Abd Hamid Wahid, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap kelompok masyarakat yang selama ini berjasa.
“Guru ngaji adalah ujung tombak pendidikan keagamaan di tingkat masyarakat. Santunan kematian ini adalah bentuk penghargaan dan perhatian pemerintah terhadap jasa mereka,” ujar Bupati
Program santunan kematian guru ngaji akan memberikan bantuan kepada ahli waris yang meninggal dunia, sebagai bentuk penghormatan atas jasa mereka dalam membina akhlak dan pendidikan spiritual masyarakat.
Bupati mengatakan bahwa santunan guru ngaji ini akan disalurkan secara bertahap dan tepat sasaran dengan verifikasi dari tingkat desa hingga kabupaten.
“ini bertahap kita pastikan bahwa penerima manfaat betul-betul mereka yang layak dan sesuai kriteria,” ungkapnya.
Sementara itu, 8.445 buruh tani tembakau akan mendapatkan perlindungan sosial berupa asuransi ketenagakerjaan melalui BPJS Ketenagakerjaan, meliputi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Dikatakanya, lanjut Bupati, buruh tani tembakau adalah tulang punggung perekonomian lokal. Memberikan perlindungan ketenagakerjaan bagi mereka adalah kewajiban moral dan sosial yang harus terus diperjuangkan.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan akan terus diperkuat, agar para buruh tani tembakau mendapatkan perlindungan yang layak, terutama pada musim panen yang penuh resiko kerja.
“Kita ingin memastikan bahwa ketika terjadi musibah, buruh tani tidak dibiarkan sendiri. Negara hadir memberikan perlindungan,” jelasnya.
Anggaran program ini bersumber dari alokasi DBHCHT Tahun 2025, yang merupakan hak Kabupaten Bondowoso berdasarkan kontribusi industri tembakau di daerah.
Penggunaan anggaran DBHCHT diharapkan tidak hanya mendukung sektor pertanian tembakau, tetapi juga memperhatikan aspek sosial, kesehatan, dan ketenagakerjaan masyarakat yang terdampak secara langsung.
“Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat BPJS Ketenagakerjaan Bondowoso atas sinerginya,” tambah Bupati di ahir sambutanya.
Acara ini ditutup dengan penyerahan simbolis santunan kepada perwakilan keluarga guru ngaji dan penyerahan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada beberapa buruh tani.
Momen ini menjadi simbol hadirnya negara di tengah masyarakat, sekaligus penegasan bahwa pembangunan yang adil dan inklusif harus menyentuh semua lapisan.