Bondowoso, KLIKTODAY.CO.ID — Angka stunting di Kabupaten Bondowoso menunjukkan penurunan signifikan. Berdasarkan data resmi terbaru, prevalensi stunting di Bondowoso kini berada di angka 11,2 persen, jauh menurun dibandingkan tahun 2022, di mana Bondowoso sempat mencatatkan angka stunting tertinggi se-Jawa Timur.
Penurunan ini merupakan hasil nyata kerja keras lintas sektor, terutama peran aktif Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Bondowoso dalam mendorong percepatan penurunan stunting melalui berbagai program strategis dan pendekatan berbasis keluarga.
“Di tahun 2022 pencapaian angka stunting 32% tertinggi di Jawa Timur. kemudian kita turun di 17% di tahun 2023 dan di tahun 2024 itu kita turun menjadi 11,2% Saya kira ini menjadi satu praktik baik yang harus terus kita pertahankan,” ujar PJ Sekda Bondowoso Anisatul Hamidah saat di wawancara pada. Rabu (11/6/2025)
Ia juga menyampaikan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi semua pihak.
“Kolaborasi semua pihak, inovasi di setiap kecamatan menjadi penggerak utama, seperti di kecamatan curahdami sudah ada program capes, di kecamatan cermee juga ada inovasi perang, di kecamatan tamanan terdapat program Intan berlian dan lainnya,” pungkasnya.
Capaian ini sekaligus membuktikan bahwa komitmen Bondowoso dalam mendukung target nasional. Penurunan stunting ke angka 14 persen secara nasional pada tahun 2024 benar-benar dijalankan secara serius dan sistematis.
Dengan penurunan ini, Kabupaten Bondowoso kini tidak lagi menjadi daerah dengan angka stunting tertinggi di Jawa Timur, dan justru menjadi salah satu kabupaten dengan capaian terbaik dalam penanganan stunting di wilayah tapal kuda.
Dinsos P3AKB berkomitmen untuk terus memperkuat strategi pencegahan stunting secara berkelanjutan demi mewujudkan generasi Bondowoso yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. (Sup)