Bondowoso, KLIKTODAY.CO.ID —
Persoalan konflik lahan di kawasan Ijen, Bondowoso, terus menjadi perhatian publik. Di tengah dinamika yang melibatkan masyarakat, pemerintah daerah, hingga pihak perusahaan, Ketua DPD Partai Golkar Bondowoso, Ady Kriesna, menyerukan agar semua pihak menempuh jalan tengah dengan kepala dingin dan hati yang damai.
“Ya, saya kira perlu dilihat dulu problem utamanya apa. Selama ini pemerintah daerah sudah bekerja sangat baik dan keras dalam memfasilitasi agar sengketa lahan itu bisa ditangani. Tapi harus dipahami bahwa kewenangan utama bukan di tangan pemerintah daerah, melainkan di pihak PTP,” ujar Ady Kriesna dengan nada tenang namun tegas. Senin (20/10/2025)
Menurutnya, pemerintah daerah hanya berperan sebagai fasilitator, sementara keputusan final terkait lahan berada di bawah otoritas PTP yang memiliki aturan tersendiri di tingkat pusat.
“Bisa jadi problemnya juga terkait dengan kewenangan PTP pusat, bukan di daerah,” tambahnya.
Ady menegaskan, dalam setiap konflik harus ada resolusi yang adil, di mana semua pihak berani menempuh jalan kompromi.
“Harus ada titik tengah. Sebagian harus mengalah, sebagian lain juga mengalah. Semua bisa diselesaikan tanpa melanggar aturan main yang ada,” jelasnya.
Sebagai partai yang menjadi bagian dari pemerintahan daerah, Golkar berkomitmen untuk terus mendukung langkah-langkah penyelesaian yang ditempuh pemerintah. Bahkan, jika dibutuhkan, Ady memastikan pihaknya siap menggunakan jejaring di tingkat pusat untuk membantu mencari solusi terbaik.
“Kalau dibutuhkan, melalui jaringan kami di pemerintah pusat, kami selalu siap ikut membantu,” ujar Ady Kriesna.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada anggota DPR RI asal Bondowoso, Nasim khan dari PKB, yang turut berupaya mencarikan solusi di level nasional.
“Kami mendukung langkah-langkah beliau. Kita tidak melihat latar belakang partai, yang penting fungsinya untuk rakyat Bondowoso,” pungkas Ady dengan nada penuh harapan.
Pesan Ady Kriesna menjadi pengingat bahwa di balik setiap konflik, ada kepentingan yang butuh keadilan dan kedamaian. Harapan besar kini tertuju pada semua pihak agar sengketa Ijen tidak lagi menjadi luka, melainkan titik awal menuju Bondowoso yang damai dan bersatu. (Sup)