BONDOWOSO, KLIKTODAY.CO.ID – Ribuan warga Desa Mandiro, Kecamatan Tegalampel, Kabupaten Bondowoso, tumpah ruah di Balai Desa pada Jumat malam (15/8/2025) untuk mengikuti kegiatan “Mandiro Bersholawat”. Acara ini digelar dalam rangka selamatan desa sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
Dimulai pukul 19.00 WIB, kegiatan yang dipandu Majlis Ta’lim dan Sholawat Anbarsari ini menghadirkan suasana religius dan penuh khidmat. Sejumlah tokoh agama, ulama, dan pimpinan majelis hadir memimpin lantunan sholawat bersama warga. Tampak bendera berkibar dan balon merah putih, memadukan nuansa nasionalisme dan kecintaan kepada Rasulullah SAW.
Kepala Desa Mandiro Muhammad Ali Sodikin dalam sambutannya menegaskan bahwa Mandiro Bersholawat menjadi agenda penting setiap tahun, khususnya dalam momentum peringatan kemerdekaan.
“Bersholawat adalah bentuk kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW, sekaligus menjadi doa bersama untuk keselamatan desa dan bangsa. Momen ini juga mengingatkan kita pada perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan,” ujarnya.
Selain kegiatan sholawat, acara ini juga diisi dengan kegiatan sosial berupa santunan kepada puluhan anak yatim di Desa Mandiro. Santunan tersebut diberikan langsung oleh Kepala Desa Mandiro sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang membutuhkan.
“Anak-anak yatim adalah amanah. Dengan berbagi, kita berharap keberkahan Allah SWT turun bagi desa mandiro ini,” tambah Kepala Desa Mandiro, Muhammad Ali Sodikin.

KH. Salwa Arifin, memberikan tausiyah singkat yang mengajak warga untuk memperkuat iman dan menjaga persatuan. “Kita bersyukur hidup di negara yang merdeka. Kemerdekaan ini harus kita jaga dengan cara mengamalkan ajaran Islam, mempererat silaturahmi, dan saling membantu sesama,” tuturnya.
Warga Desa Mandiro menyambut positif kegiatan tersebut. Salah satu warga, Mustafa (45), mengaku bangga desanya bisa menggelar acara yang memadukan nilai religius, sosial, dan nasionalisme.
“Tidak hanya bersholawat, tapi juga ada santunan anak yatim. Ini luar biasa karena membawa keberkahan untuk semua,” ucapnya.
Kegiatan Mandiro Bersholawat juga disiarkan secara langsung melalui live streaming oleh Majelis Al-Anbarsari, sehingga masyarakat yang tidak bisa hadir tetap dapat mengikuti jalannya acara dari rumah. Panitia menyebut, langkah ini diambil agar syiar sholawat bisa menjangkau lebih banyak kalangan, termasuk perantau asal Desa Mandiro.
Dengan semangat gotong royong dan kekompakan warga, Mandiro Bersholawat diharapkan terus menjadi agenda tahunan yang tidak hanya menjadi syiar agama, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan serta menanamkan nilai-nilai nasionalisme di tengah masyarakat. (Burawi Budianto)