Ternak kambing merupakan salah satu usaha agribisnis yang menjanjikan di Indonesia. Selain permintaan pasar yang tinggi, kambing juga relatif mudah dipelihara, cepat berkembang biak, dan adaptif terhadap berbagai lingkungan. Namun, untuk mencapai hasil maksimal, dibutuhkan pengetahuan, ketelatenan, dan strategi yang tepat.
Berikut ini adalah panduan lengkap dan praktis untuk beternak kambing secara sukses, mulai dari persiapan kandang, pemilihan bibit, pakan, hingga strategi pemasaran.
- Menentukan Tujuan Ternak
Langkah pertama adalah menentukan tujuan ternak, apakah untuk:
Pembibitan (breeding): Fokus pada produksi anakan unggul.
Penggemukan (fattening): Fokus pada menambah bobot kambing dalam waktu tertentu.
Perah: Fokus pada produksi susu kambing.
Hibrida: Kombinasi antara pembibitan dan penggemukan.
Tujuan ini akan menentukan jenis kambing yang dipilih, pola pemeliharaan, dan strategi usaha secara keseluruhan.
- Pemilihan Lokasi dan Pembuatan Kandang
Lokasi yang Ideal:
Dekat dengan sumber pakan dan air.
Tidak terlalu jauh dari pemukiman, namun cukup tenang dan tidak bising.
Memiliki drainase baik untuk menghindari genangan.
Kriteria Kandang yang Baik:
Tipe kandang panggung dianjurkan agar kotoran dan urin mudah dibersihkan.
Lantai kandang menggunakan bilah kayu dengan jarak 1-1,5 cm agar kotoran jatuh ke bawah.
Atap tahan cuaca, dan sirkulasi udara lancar.
Pencahayaan cukup (tidak lembap dan gelap).
Disediakan tempat pakan dan minum yang terpisah dari tempat tidur.
Ukuran ideal kandang:
Untuk 1 ekor kambing dewasa, idealnya disediakan ruang sekitar 1,2 m x 1,5 m.
- Pemilihan Bibit yang Unggul
Bibit kambing yang berkualitas sangat menentukan kesuksesan usaha ternak. Perhatikan hal-hal berikut:
Ciri Bibit Jantan Unggul:
Tubuh besar dan panjang, kaki kuat.
Umur ideal untuk pejantan: 1,5 – 3 tahun.
Tidak cacat, nafsu makan tinggi, aktif dan lincah.
Alat kelamin sehat dan simetris.
Ciri Bibit Betina Unggul:
Badan proporsional, ambing susu sehat dan simetris.
Riwayat reproduksi baik (bagi yang pernah beranak).
Umur ideal: 8-12 bulan untuk mulai kawin.
Tidak sering sakit atau cacingan.
Jenis Kambing Populer di Indonesia:
Kambing Etawa: Cocok untuk susu dan pembibitan.
Kambing Kacang: Asli Indonesia, adaptif, cocok penggemukan.
Kambing Boer: Pertumbuhan cepat, cocok untuk penggemukan.
Peranakan Etawa (PE): Kombinasi etawa dan lokal, ideal untuk susu dan daging.
- Manajemen Pakan yang Efektif
Pakan merupakan aspek paling vital dalam usaha ternak kambing.
Jenis Pakan Kambing:
- Pakan Hijauan: Rumput gajah, lamtoro, daun turi, daun nangka, dll.
- Pakan Konsentrat: Dedak, bekatul, bungkil kelapa/kedelai, ampas tahu.
- Pakan Tambahan: Garam mineral, vitamin, atau molase.
Tips Pemberian Pakan:
Berikan pakan hijauan segar minimal 3-5 kg/ekor/hari.
Konsentrat bisa diberikan 0,5 – 1 kg/ekor/hari, terutama saat penggemukan.
Pastikan air bersih selalu tersedia (3-5 liter/hari/ekor).
Hindari pakan basah langsung (keringkan dahulu agar tidak menyebabkan kembung).
Pola Pemberian Pakan:
Pagi: hijauan + sedikit konsentrat
Siang: hijauan segar
Sore: konsentrat + hijauan ringan
- Perkawinan dan Reproduksi
Ciri Kambing Betina Siap Kawin:
Umur minimal 8 bulan.
Alat kelamin membesar, keluar lendir, gelisah, ekor sering digerakkan.
Masa birahi: setiap 18-21 hari, berlangsung 1-2 hari.
Proses Kawin:
Lakukan kawin alami atau kawin suntik (inseminasi buatan).
Jika alami, kawinkan satu pejantan dengan 10-20 betina.
Waktu terbaik mengawinkan: pagi atau sore hari saat suhu tidak terlalu panas.
Masa Kehamilan:
Sekitar 145-150 hari (± 5 bulan).
Menjelang melahirkan, siapkan kandang khusus dan perhatikan kebutuhan gizi ibu hamil.
- Perawatan Anak Kambing (Cempe)
Anak kambing atau cempe harus mendapatkan perhatian ekstra:
Biarkan menyusu dari induk minimal 3 bulan.
Jika tidak bisa menyusu, beri susu pengganti (susu sapi/cairan elektrolit).
Potong tali pusar dan beri antiseptik.
Berikan vitamin untuk daya tahan tubuh.
Mulai perkenalkan pakan padat usia 1 bulan.
- Kesehatan dan Kebersihan
Pencegahan Penyakit:
Jaga kebersihan kandang dan alat pakan.
Mandikan kambing secara berkala (1-2 minggu sekali).
Semprot kandang dengan disinfektan secara rutin.
Lakukan vaksinasi dan pemberian obat cacing setiap 3-6 bulan.
Gejala Kambing Sakit:
Nafsu makan menurun
Tubuh lesu dan kotor
Kotoran mencret atau keras
Mata sayu, kulit kusam
Jika ada tanda-tanda tersebut, segera pisahkan dan konsultasikan dengan dokter hewan.
- Strategi Penggemukan (Fattening)
Tujuan Penggemukan:
Meningkatkan bobot kambing dalam waktu singkat (3-6 bulan).
Cocok untuk kambing jantan atau betina tidak produktif.
Tips Penggemukan Cepat:
Beri pakan berkualitas tinggi dan cukup protein.
Terapkan jadwal pakan dan minum yang ketat.
Hindari stres, jaga kenyamanan dan kebersihan kandang.
Pantau berat badan secara berkala.
Target ideal: naik 0,2 – 0,3 kg/hari.
- Pemasaran dan Keuntungan
Strategi Pemasaran:
Jalin kerja sama dengan pengepul, pedagang pasar hewan, atau restoran.
Manfaatkan media sosial untuk promosi.
Siapkan kambing untuk momen penting seperti Idul Adha atau Akikah.
Bangun branding sebagai peternak terpercaya.
Hitung Keuntungan:
Contoh perhitungan sederhana penggemukan:
Modal awal per ekor: Rp 1.500.000
Biaya pakan dan perawatan (4 bulan): Rp 700.000
Harga jual setelah penggemukan: Rp 3.000.000
Laba bersih: ± Rp 800.000/ekor
Jika Anda mengelola 20 ekor: Rp 16.000.000 untuk 4 bulan, setara Rp 4 juta/bulan.
- Tips Tambahan Sukses Ternak Kambing
- Mulai dari skala kecil, fokus pada kualitas, bukan kuantitas dulu.
- Catat setiap aktivitas, mulai dari pakan, kesehatan, hingga hasil jual.
- Ikut komunitas peternak untuk saling berbagi pengalaman.
- Update ilmu melalui pelatihan, YouTube, dan buku ternak.
- Inovasi produk turunan: susu kambing, pupuk kompos dari kotoran, bahkan sabun susu kambing.
Penutup
Usaha ternak kambing bukan hanya soal memelihara hewan, tetapi juga soal manajemen usaha, strategi pasar, dan ketekunan. Dengan mengikuti tips-tips di atas dan belajar dari pengalaman, Anda bisa sukses menjadi peternak kambing yang profesional dan menguntungkan.
Jangan takut memulai dari kecil. Ingat, peternak besar pun dulu hanya punya satu atau dua ekor kambing. Yang penting adalah niat kuat, kerja cerdas, dan semangat pantang menyerah.