Tumpeng Gunungan Hasil Bumi dalam Nyadran, Simbol Syukur dan Warisan Leluhur

Hasil bumi
Warga setempat saat berebut hasil panen bumi di Lapangan Desa Gejakan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. (Foto. Dok: kliktoday/Sutiyani)

Nganjuk, KLIKTODAY.CO.ID – Tradisi tahunan Nyadran kembali digelar dengan khidmat di Lapangan Desa Gejakan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. Salah satu momen paling sakral dalam ritual ini adalah persembahan tumpeng gunungan hasil bumi, yang menjadi simbol rasa syukur masyarakat kepada Sang Pencipta sekaligus penghormatan terhadap warisan budaya leluhur. Minggu (11/5/2025)

BACA JUGA :
Pelepasan Portal PT KAI DAOP 7 Madiun, Komitmen terhadap Keterbukaan Akses

Tumpeng Gunungan tersebut terdiri dari berbagai hasil panen seperti nanas, timun” kacang panjang, terong,  lombok,  pisang, ubi dan lain-lain yang disusun menyerupai tumpeng raksasa. Warga secara gotong royong mempersiapkan gunungan tersebut sebagai wujud kebersamaan dan solidaritas antar sesama.

Kepala Desa Gejakan  menjelaskan bahwa tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata dari kearifan lokal yang terus dijaga turun-temurun.

BACA JUGA :
Insiden Tragis, Grand Livina Tercebur ke Sungai, Korban Dilarikan ke RSUD dr, Sutomo Nganjuk

“Tumpeng gunungan melambangkan kemakmuran dan harapan agar hasil panen tahun ini melimpah. Ini adalah bentuk syukur kami atas rahmat Tuhan,” ujar Didinawan kapala desa gejakan. Ia juga menambahkan semoga tahun depan lebih baik lagi.

Setelah prosesi doa bersama dan kirab budaya, gunungan kemudian diperebutkan oleh warga. Tradisi ini dipercaya membawa berkah bagi siapa saja yang berhasil mendapatkan sebagian dari hasil bumi tersebut.

BACA JUGA :
Berikan Motivasi Personel di Jajaran, Kapolda Jatim Kunjungi Polres Nganjuk

Nyadran dengan gunungan hasil bumi tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga menjadi sarana untuk merekatkan tali persaudaraan di tengah masyarakat di Desa Gejakan Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk. (Sutiyani)