Mahasiswa Bondowoso Tolak kampanye hitam dan penyebaran hoaks

Unibo
HIMA UNIBO, gelar aksi damai di depan kampus mereka menyerukan untuk menolak adanya kampanye hitam penyebaran hoaks. (Foto: humas polres bondowoso/kliktoday)

Bondowoso, KLIKTODAY.CO.ID – Puluhan massa yang tergabung dalam Himpinan Mahasiwa Universitas Bondowoso ( HIMA UNIBO) gelar aksi damai di depan kampus mereka menyerukan untuk menolak adanya kampanye hitam penyebaran hoaks. Jumat (12/012024),

 “Aksi damai kami lakukan karena merespons ramainya aksi mahasiswa yang membagikan selebaran ‘Tolak Politik Dinasti’ di 800 kampus di Indonesia,” kata koordinator aksi Astrid.

Menurut Astrid, mahasiswa jurusan Keperawatan ini, kampanye hitam mengakibatkan rusak-nya kualitas demokrasi di Indonesia. Dalam hal ini, kampanye hitam bisa berupa serangan ke salah satu pihak melalui penyebaran berita bohong atau hoaks, juga wacana yang tidak berdasarkan fakta.

BACA JUGA :
Serka Dwi Joko Pastikan Proyek Sumur Bor Berjalan Lancar Bagi 70 KK Bagi Warga Tangsil Wetan

Munculnya kampanye hitam dinilai dapat menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan penyelenggaraan Pemilu 2024, sebab dapat menimbulkan reaksi yang tidak tepat dan berlebihan dari tim pasangan calon yang diserang sehingga berujung pada munculnya potensi gesekan antar masa pendukung pasangan calon.

BACA JUGA :
Babinsa Kodim 0822 Bondowoso Laksanakan Pendampingan Petani untuk Ketahanan Pangan di Desa Binaan

“Kampanye hitam tentu sangat memprihatinkan dan berbahaya bagi pembangunan demokrasi ke depan. Sebab, warga masyarkat disuguhi informasi yang menyesatkan sebagai bahan pertimbangan mereka dalam memilih,” ujar Astrid.

Dalam orasinya, mahasiswa menegaskan keamanan dalam proses Pemilu adalah hal yang penting. Praktik-praktik kampanye hitam tentu merugikan siapa pun yang terkena serangan black campaign. Bagi masyarakat yang awam, khususnya golongan yang menelan mentah-mentah informasi yang berkembang.

Mahasiswa sebagai kaum intelektual, memiliki peran yang signifikan untuk melawan kampanye hitam. Kampanye ini harus diperangi karena berisi narasi provokatif yang menyesatkan pemilih.

BACA JUGA :
Bondowoso, Babinsa Kelurahan Dabasah Dampingi Penyaluran Bantuan Pangan kepada 379 Keluarga Penerima Manfaat

Praktik kampanye hitam, lanjut dia, merusak hakikat demokrasi. Mahasiswa pun mesti secara kritis memerangi aksi tersebut lewat berbagai sarana, termasuk media sosial.
 
“Media sosial menjadi wadah penyebaran narasi kebencian. Peran media massa lah yang harus selalu objektif dalam memberikan pemberitaan dan bersikap netral dalam Pemilu 2024,” pungkasnya. (*)